Ini adalah cerita orang katrok yang nggak pernah ke luar Pulau Jawa.
Beneran lho, ini pertama kalinya aku keluar dari Pulau Jawa! Yippie! (Bali
nggak masuk itungan yaaa....) Setelah berbelas-belas tahun tiap liburan cuman
ke Bali, akhirnya ayahanda menurunkan titah kalo liburan tahun baru kita pergi
ke LOMBOK!! And here I was on 2012’s new
year eve!
Perjalanan selalu diawali dengan kesengsaraan
berada di mobil berjam-jam. Bagaikan buah simalakama, rumahku ada di Jember.
Cuma sekitar 3 jam perjalanan, aku sudah bisa sampai di Gilimanuk, Bali.
Sedangkan kalau mau naik pesawat ke Lombok, selain mikir sampai Lombok nggak
ada kendaraan, ke bandara yang adanya di Surabaya butuh waktu 5 jam dari
Jember. Dengan mengira-ngira perjalanan dari Bali ke Lombok nggak begitu jauh
(berdasarkan peta), maka diputuskan kita pergi dengan bermobil. Nyebrang dari
Jawa ke Bali cuma 45 menit, nggak kerasa apa-apa di kapal. Begitu antri di
pelabuhan Padang Bai, kita naik feri lagi ke Lombok. Berapa lama? Agak speechless juga setelah mengalami,
hampir 5 jam di kapal saudara-saudara! Terkatung-katung di tengah lautan yang
benar-benar tidak terlihat daratan di kanan-kiri-depan-belakangnya. Agak
mengerikan juga memikirkan tiba-tiba kapal karam waktu di tengah laut, dan
suasana didukung dengan ombak yang sangat besar di tengah perjalanan yang
membuat kapal oleng ke kanan dan ke kiri. Cukup membuat mabuk laut. Dan setelah
5 jam berlalu, akhirnya Lombok TERLIHAT!!!
Pelabuhan Padang Bai, Bali, yang masih terlihat dari kapal |
Bagaimana rasanya? Rasanya bukan senang karena sudah sampai Lombok, rasanya
lebih 70, oh bukan, 85% senaaang karena akhirnya turun dari kapaaal! Hahaha. Jalanan
Lombok? Jujur saja, aku lebih suka Bali. Dan kalau disuruh memilih untuk pergi
lagi, aku jelas pilih BALI! Sejujurnya aku nggak sanggup kalau harus berjam-jam
naik kapal itu lagi. Hahaha!
Rencana awal kami pergi ke Lombok 4 hari 3 malam. Yang pertama kali dicari
adalah makanan!! Mencari makanan khas di Lombok, dan diawali dengan ayam bakar
taliwang! Rasanya? Enak banget-nget-nget! Beda sama yang aku pernah makan di
mana aja! Eh, eniwei, ada pengalaman lucu *yang sebenernya agak aneh juga buat
diceritain dengan pedenya*
Ini adalah kisah tentang makan ayam taliwang di hari pertama sampai di
Lombok
Mbak pegawai (MB): Mau pesen apa, mbak?
Aku : yang enak
apa mbak?
MB : ada
banyak mbak. Ayam bakar, bla, bla, bla.....
Aku : oke, ayamnya 5 ya mbak (berhubung kita
pergi ber lima), minta dada 3, paha 2, sama yang tadi lain-lainnya
1-1 nggak
papa.
MB : Oh, yang
lain-lain ini jadi pesen juga ya mbak?
Aku : iya.
*dengan pedenya*
Nggak lama, aku balik ke meja kasirnya, terus ngomong buat ngingetin,
“Mbak, dadanya minta 3 ya, pahanya 2”. Dan mbak nya jawab “Nggak bisa milih,
Mbak”. Dan aku jawab lagi “Oh, ya udah, nggak papa”.
Dan datanglah makanan yang sudah kami nanti-nantikan. Taraaaaa! Keluarlah
ayam LIMA EKOR, ditambah makanan-makanan lain yang berpiring-piring sampai
ditumpuk-ditumpuk piringnya saking penuh mejanya, nggak cukup buat menampung
piring-piring yang terus berdatangan. Ayamnya nggak seukuran ayah ayam sih,
tapi tetep aja masih ayam remaja, nggak kecil-kecil banget. Akhirnya setelah
berjuang keras, kita menyerah dengan bungkus 2 ayam sisa buat dimakan di hotel.
Hahaha. Jadi, belajarlah dari pengalaman saya saudara-saudari. Biar nggak “semlengeren” ketika piring-piring keluar
sambil mikir tagihan bill nya.
(bayangkan! 5 ekorr ayaaaam aja berapa????)
Hari pertama kuhabiskan di Senggigi, pantai “yang katanya” super keren.
Ternyata tidak seindah bayangan dan agak mengecewakan, ke-keren-annya agak
nggak sebanding dengan perjalanan yang harus ditempuh. Foto yang paling keren
di Senggigi? Ini dia menurutku. Yang paling terkenang di Senggigi? Makan
duriaan uenaaaaaaaaaaak di pinggir pantai pas sunset. Duriannya enak,
suasananya mendukung banget. Rasa duriannya meningkat 4 kali lipat.
Spot paling keren yang berhasil kutemukan di Senggigi |
Makan durian sambil liat sunset? Bisa banget! |
Hari pertama cukup terobati dengan durian yang enak, dan hari kedua kami
menyeberang dengan perahu lainnya *yang untungnya hanya sekitar 45 menit* ke
Gili Trawangan. Ada apa di sana? *bersambung ke part 2*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar