Minggu, 23 Februari 2014

Sedikit Curahan Hati tentang Anak Kuliahan yang Kos di Surabaya



Ini adalah sedikit kisah yang saya alami sebagai anak kos di kota besar, realita yang terjadi sehari-hari. Secara, seumur hidup baru pertama kali hidup terpisah dari mama-papa, dan baru pertama kali juga saya tidur sendiri di kamar (biasanya saya tidur sama adek-adek tercinta).

Tapi ini bukan tentang saya, tapi lagi-lagi, tentang anak kos pada umumnya di Surabaya, yang tiap kali saya melihatnya, saya masih merasa takjub dan nggak habis pikir, “kenapa bisa seperti itu????” *aku nggak termasuk loh ya, di sini saya cuma pengamat loh* (Sekedar mengingatkan, hihihi...)
Dan akhirnya, selamat menikmati... ;p (mel.)




Korsel yang Tidak Terlupakan – Day 4



Then, hari ini adalah hari terakhir (secara teori) bisa berjalan-jalan di Korea seharian, karena besok sudah waktunya pulang ke negara asal. Hihihi. Tempat wisata yang akan dikunjungi banyak banget dan semoga saja nggak kalah seru sama yang kemarin-kemarin.
Setelah sarapan di hotel, tujuan pertama yang akan dikunjungi adalah istana Presiden Korsel alias Gedung Biru yang terkenal di film-film. Hanya saja, kita nggak diperbolehkan untuk mendekat. Jadi, hanya bisa berfoto-foto dengan background istana itu. 
Blue House yang sering ada di film-film

Selesai berfoto, perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi tempat-tempat wajib bagi para pelancong yang datang ke Korea, yaitu toko ginseng dan toko perhiasan batu Amethys (batu berwarna ungu yang khas Korsel, konon dipakai juga sebagai batu untuk cincin kawin orang Korsel). Selain itu, aku juga mengunjungi konter Faceshop. Produknya lengkap, dan buanyaaak macamnya, dengan harga hampir separuh dari konter yang ada di mall-mall di Indonesia (bebas pajak juga loh!). Em, ada 1 bodybutter yang aku beli, sayangnya merk itu nggak ada di Indonesia, padahal aku suka banget baunya... Sayang cuman beli satu...


okasi selanjutnya adalah tempat yang kutunggu-tunggu, yaituuuu istana Gyeongbok. Ini adalah istana yang sering muncul di film kolosal Korea. Tempatnya luaaas dan masih sangat terawat. Di dalamnya juga terdapat museum modern yang bersih dan nyaman, isinya pun beragam.


Bagian luar istana
Isi museum istana
Pemandangan di sekitar istana
Dan, last but not least, bisa dibilang ini adalah tempat favoritku selama ada di sini, adalaaaaaah Myeongdong!! Haha! Tempat ini menyenangkan banget buat menghabiskan uang. Kenapa? Karena di sini bertebaran konter-konter baju (dari yang bermerk sampai yang nggak ada labelnya), pedagang baju kaki lima yang harganya miring dibanding dengan yang di dalam konter (aku dapet legging tebel dan hangat hanya seharga 7000WON! Kira-kira 70.000ribuan kalo dirupiahkan), dan yang paling merupakan surga buat aku adalah penjual makanan kaki lima! Dari gorengan sampai cumi-cumi kering dengan saus karamel, lengkap semua ada! Meskipun harganya juga nggak bisa dibilang murah. Rata-rata harga satu porsi snack nya antara 4000 hingga 5000won atau setara 40-50ribu rupiah. Tapi kapan lagi bisa makan kayak beginian? Rasanya beda banget sama yang dijual di mall-mall Indonesia. Akhirnya hari pun berakhir dengan makan malam dan kembali ke hotel.


Bermacam-macam snack yang membuat bahagia
Hello! This is Myongdong!!
Hari ke-5 adalah hari kepulanganku. Pesawat akan berangkat jam 10.00 dari bandara Incheon. Sebelum ke bandara, makan pagi dan belanja suvenir dan snack-snack di restoran dekat bandara. Lalu, kami pun berpisah dengan tour guide yang telah menemani selama berada di Korea di pintu imigrasi. Goodbye Korsel! I wish one day I’ll be here again at autumn! (mel.)