Selasa, 08 Juli 2014

Holla B29!!


Bukan sabun colek, tapi ini adalah gunung yang lagi mulai booming. Tempatnya di Senduro, Lumajang.

Dari Jember nggak begitu jauh, dimana dalam rangka mengejar matahari, kita memulai perjalanan dari Jember jam 6 sore, dan sampai di Desa Argosari (pucuk bawah puncak b29) jam 9an malam. Setelah sebelumnya mengisi amunisi perut di Pondok Asri, sekitar Lumajang. Tempatnya besar, tapi makanannya nggak terlalu recommended.

Sepanjang perjalanan hujan deras, gerimis dan kabut mengiringi mobil kita. Sambil berharap harap cemas semoga besok matahari masih bisa terbit dengan sempurna. Kalau mataharinya ngambek nggak mau muncul, sia sia dong jalan jauuh giniii...

Sesampai di rumah salah satu warga yang akan menjadi hotel kami selama semalam, kami disambut dengan teh hangat, makan malam (lagiiii?!!!), dan api unggun kecil penghangat badan. Kata Pak nya sih kita beruntung soalnya hujan, jadi hawanya nggak begitu dingin (menurutku masih dingiiiiinn).

Dengan janji besok jam 4 berangkat ke puncak dengan ojek, maka tidurlah aku setelah perut kekenyangan. Beneran jam 4 pagi kita berangkat pakai ojek. Hawa dingin, jalan naik turun ekstrim, ditambah dengan jalanan tanah bercampur batu yang agak basah dan licin sehabis hujan. Ngeriiiiiii....

Dan dengan jarak tempuh 40 menit (sekitar 7 kilo sampai ke puncak) akhirnya sepeda motor pun berhenti. Masih gelap, tidak tampak apa apa pun selain warung kopi dan bintang bintang. Tapi yang penting aku sudah berada 2900 meter dpl, tanpa bersusah payah. (Naik ojek soalnya). Wuahahahaha.

Nggak cuman b29 alias 2900 meter dpl, aku juga udah sampai di b30!! (Ngasal sih). Namanya adalah Pudak Lembu, jaraknya 1 km di atas b29, jadilah kusebut b30. Wahahahaha. Dan sekitar jam 5 lebih, matahari yang ditunggu tunggu akhirnya muncul dengan malu malu. Tidak lama setelah itu, lautan awan juga mulai terlihat menutupi gunung gunung. This is it, they called by "negeri di atas awan". 
Menunggu datangnya matahari
Morning beautiful...
Lautan awan yang dicari
View dari B30
This is it, B29
B29, bukan wallpaper windows

Kata mas ojek, kemunculan lautan awannya itu tergantung rejeki orangnya (oke, saya berarti sedang ber rejeki). Hihihi. Kalau nggak ada awan, yang terlihat adalah lautan pasir. ( so saaad dong...)

Perjalanan kembali ke desa Argosari dengan ojek pun harus dijalani lagi (dan bisa dipastikan jalanan menurun lebih mengerikan daripada jalanan naik). Ditambah pemandangan kanan kiri kebun kentang dan bawang yang tampak curam.
Pemandangan di kiri dan kanan waktu naik ojek

Untungnya sih semua selamat tanpa kekurangan sesuatu apa pun. Sehabis sarapan, perjalanan dilanjutkan ke air terjun "lupa namanya". Deket sih, jalan kaki cuman 30 menit, tapi di jalan setapak. Wuahahaha. Lumayan buat olahraga, nggak mungkin kan mau naik ojek kalo medannya kayak begini...

Jalan setapak menuju air terjun
Air terjun yang dicari akhirnya ketemu juga....
Rute selanjutnya yang ditawarkan mas ojek dan pasti nggak kalah serunya : Ranu kumbolo... yuhuuu, Ranu kumbolo, wait for meeee!!! Dan setelah melihat fotonya, pasti kalian langsung punya pikiran yang sama:

"Damn! I love Indonesia!"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar