Haiii, long time no see.. hihihi. Akhirnya aku menemukan topik yang menarik buat dibahas. Tulisan ini terinspirasi dari temen kuliahku, yang sering curhat tentang pacar dan mantan mantannya di blog. *hellow, brai*
Masa SMA adalah masa yang paling indah *kata orang-orang*
Menurutku, itu adalah masa dimana orang mulai mencari jati diri dan mencoba untuk menjadi dewasa, padahal sih nggak ada dewasanya sama sekali.
Pingin jadi cakep, punya pacar keren, dan wasting time bareng temen-temen. Yaaaah, pokoknya pengin eksis lah.
Dan punya pacar keren termasuk salah satunya. Begitu juga aku, masa SMA, masa kali pertama punya pacar, even he was not my first love at all. But still, he was my first boyfriend.
Jadi, apakah dia pangeran tampan seperti di dongeng? Nggak. Atau punya badan atletis bak atlet basket? Not at all, he was a fatty boy. Anak terkenal di sekolahan? Of course NOT! Terus apa kelebihannya? Emmm, he had a big heart. A supeeeeeeer kind guy, kebaikannya kadang ada di luar akal sehat.
Then, apa aku juga jadi pacar yang baik selama pacaran? We was dating about 2 years dan kita putus abis dia kuliah duluan di Jakarta (fyi, dia satu tingkat di atasku waktu SMA). Okei, balik lagi ke topik awal... Apa aku pacar yang baik? Unfortunately, i was not at all.
Sejujurnya, tipe pacar yang sangat amat menyebalkan pol..pol..pol... Kalo ada tokoh di sinetron yang menyebalkan, tukang perintah, bossy, dan nggak mau kalah sama sekali, naaah... Itu akuuu!!! Dibandingkan dengan pacar yang menyayangi pacarnya, lebih tepat kalo digambarkan seperti mem bully pacarnya.
Mungkin karena dia juga nggak pernah merasa kesal ato marah sama aku, jadilah aku semakin menjadi-jadi. Untunglah kita akhirnya putus. Meskipun putus, seengaknya aku masih pingin menjalin hubungan baik kayak temenan. Tapi, sepertinya niatan baikku disalah artikan dengan "aku pengen balikan lagi". What a weird guy.
Hal menyebalkan yang paling sering kulakukan "minta jemput seenak jidat". I made a call, then he would come in a few minutes. Kalo nggak dateng dalam waktu agak lama, maka jadilah aku pulang sendiri ke rumah. Betapaaa menyebalkaaan diriku. Mungkin kalo aku yang jemput aku pasti langsung teriak "WHAT THE F*CK!!!".
That was my first, i'm so sorry buat semua kelakuanku yang menyebalkan. Mungkin ada temennya baca, atau dirimu sendiri yang nggak sengaja baca. I'm so sorry. Thanks sudah jadi pacarku, dan membuat aku sadar kalo aku memang menyebalkan, dan berubah jadi yang lebih baik. Hihihihi. Dan, tentunya, i wish he would get his own happiness. (mel.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar