Senin, 30 Juni 2014
Mantan Terindah
"Mau dikatakan apa lagi
Kita tak akan pernah satu
Engkau di sana, aku di sini
Meski hatiku memilihmu
Andai aku bisa
Ingin memelukmu lagi
Di hati ini, hanya engkau mantan terindah
Yang selalu kurindukan
Engkau di sana aku disini
Meski hatiku memilihmu
Yang tlah kau buat
Sungguhlah indah
Buat diriku susah lupa"
Mantan Terindah - Kahitna
Seperti penggalan lagu Kahitna di atas, ini adalah kisah tentang mantan terindahku. Meskipun bukan dalam artian aku masih sayang dan belum bisa move on, tapi lebih ke tentang susah dilupakan. Hahaha. Ini adalah kisah percintaan keduaku. Dan, bagaimana pun juga, aku tetap merasa dia adalah mantan terindah. Meskipun nggak buat selamanya, but thanks you've ever come to my life.
Kenapa mantan terindah? Meskipun nggak lama pacaran karena *lagi-lagi* LDR (dia kuliah di Jakarta juga), tapi banyak kenangan indah dan so sweeeet. Hal pertama dan terakhir yang jadi alasan kenapa dia mantan terindah adalah waktu dia membuatkan aku lagu. He made a song for asking me to be his girlfriend. Kyaaaaa... So romantic, serasa di filem-filem. Agak nggak bisa dibandingkan dengan dikasih bunga sih.. Hahahaha.. *agak maksa, biar yang lain agak ngiri, padahal nggak ada hubungannya*
Waktu dia kasih teksnya ke aku, terus dinyanyiim, aku juga ngomong dalam hati "Oh God! Ternyata aku pernah ngalamin yang seperti ini". Bwahahahaha. Sejenis ke alay an anak SMA sih memang... Tapi memang nggak heran juga, soalnya dia kan memang jago main piano. Dan yang lebih sweet, dia juga kirim recording lagunya ke aku. *sayang file nya udah hilang entah kemana*
Dan jadilah sampai sekarang aku dan temen-temen SMA ku sering menyebutnya dengan mantan terindah kalo lagi nostalgia.
Tapi, mantan tetaplah mantan meskipun yang terindah. Sesuatu yang indah di masa lalu, tetaplah menjadi bagian dari sejarah hidup di masa lalu yang hanya akan menjadi kenangan indah. (mel.)
Minggu, 29 Juni 2014
My First, but let him be a past only
Haiii, long time no see.. hihihi. Akhirnya aku menemukan topik yang menarik buat dibahas. Tulisan ini terinspirasi dari temen kuliahku, yang sering curhat tentang pacar dan mantan mantannya di blog. *hellow, brai*
Masa SMA adalah masa yang paling indah *kata orang-orang*
Menurutku, itu adalah masa dimana orang mulai mencari jati diri dan mencoba untuk menjadi dewasa, padahal sih nggak ada dewasanya sama sekali.
Pingin jadi cakep, punya pacar keren, dan wasting time bareng temen-temen. Yaaaah, pokoknya pengin eksis lah.
Dan punya pacar keren termasuk salah satunya. Begitu juga aku, masa SMA, masa kali pertama punya pacar, even he was not my first love at all. But still, he was my first boyfriend.
Jadi, apakah dia pangeran tampan seperti di dongeng? Nggak. Atau punya badan atletis bak atlet basket? Not at all, he was a fatty boy. Anak terkenal di sekolahan? Of course NOT! Terus apa kelebihannya? Emmm, he had a big heart. A supeeeeeeer kind guy, kebaikannya kadang ada di luar akal sehat.
Then, apa aku juga jadi pacar yang baik selama pacaran? We was dating about 2 years dan kita putus abis dia kuliah duluan di Jakarta (fyi, dia satu tingkat di atasku waktu SMA). Okei, balik lagi ke topik awal... Apa aku pacar yang baik? Unfortunately, i was not at all.
Sejujurnya, tipe pacar yang sangat amat menyebalkan pol..pol..pol... Kalo ada tokoh di sinetron yang menyebalkan, tukang perintah, bossy, dan nggak mau kalah sama sekali, naaah... Itu akuuu!!! Dibandingkan dengan pacar yang menyayangi pacarnya, lebih tepat kalo digambarkan seperti mem bully pacarnya.
Mungkin karena dia juga nggak pernah merasa kesal ato marah sama aku, jadilah aku semakin menjadi-jadi. Untunglah kita akhirnya putus. Meskipun putus, seengaknya aku masih pingin menjalin hubungan baik kayak temenan. Tapi, sepertinya niatan baikku disalah artikan dengan "aku pengen balikan lagi". What a weird guy.
Hal menyebalkan yang paling sering kulakukan "minta jemput seenak jidat". I made a call, then he would come in a few minutes. Kalo nggak dateng dalam waktu agak lama, maka jadilah aku pulang sendiri ke rumah. Betapaaa menyebalkaaan diriku. Mungkin kalo aku yang jemput aku pasti langsung teriak "WHAT THE F*CK!!!".
That was my first, i'm so sorry buat semua kelakuanku yang menyebalkan. Mungkin ada temennya baca, atau dirimu sendiri yang nggak sengaja baca. I'm so sorry. Thanks sudah jadi pacarku, dan membuat aku sadar kalo aku memang menyebalkan, dan berubah jadi yang lebih baik. Hihihihi. Dan, tentunya, i wish he would get his own happiness. (mel.)
Langganan:
Postingan (Atom)